Judulnya; Sedang Rindu.

---

Ahh, bukan.

Bukan kamu. Jangan GR dulu...

aku sedang rindu rumah.

Rumah di mana jiwaku kembali lagi dengan percikan apinya.

Rumah yang ku sebut;

konser.

< repost caption instagram >

Face the odds

Face the trouble

Accept the consequences

Accept the danger afterwards

"ga males apa nonton konser umpek umpekan? "

"ga takut apa ada yang moshing gitu?"

"ga capek apa berdiri terus?"

"ga panas apa uyek-uyekan begitu?"

"ga sakit apa telinganya?"

"ga takut ilang barang?"

ngga. kenapa? kenapa harus mengiyakan? aku hadir untuk sesuatu yang membangkitkan spirit dalam tubuh dan jiwaku, sehingga pikiranku kembali bersih. aku hadir untuk sesuatu yang aku cintai, musik. aku hadir untuk diriku sendiri. aku hadir untuk bahagia. takut? kenapa? khawatir iya, tapi untuk apa kekhawatiran itu jika sebenarnya tiap manusia punya nuraninya masing-masing? percaya, itu kunci, dan pikiranmu adalah yang akan terjadi. toh satu waktu saat aku menonton dengan sahabatku dan kakaknya, ada yang hpnya jatuh saat moshing . Kabar itu cepat menyebar sampai ke vokalis, dan disampaikannya pada penonton. anarkisme sesaat itu mendadak berubah menjadi air danau yang tenang mendayu, dan mereka ribut mencari hp; menunduk dan menyalakan lampu flash mereka, membantu mencari. kepedulian mereka luar biasa, akhirnya hp nya ditemukan. dengan aman.

aku tidak suka kebisingan tapi aku suka bersinergi dengan jiwa-jiwa lain yang menikmati musik, berdansa bersama angin dan alunan, irama lagu tanpa malu. aku merasa tidak sendirian. jiwaku yang kesepian memiliki teman untuk mengekspresikan diri. aku berbeda. aku mengenali siapa diriku dan apa yang aku butuhkan. melihat berbagai macam orang berekspresi itu juga adalah caraku mempelajari pemikiran dan jalan laku manusia. aku belajar adaptasi dan bermain strategi. aku belajar gelap dan terang dunia dalam lingkaran kecil bernama konser. semua orang berbeda.mereka mengenali siapa mereka dan apa yang mereka butuhkan.

bukan soal berisik, anarki dan bisingnya, tapi pengalaman, musik dan energinya. toh tidak semua waktu mereka junjung mejunjung dan berpolah. aku melangkahi zona nyamanku untuk bercengkerama dengan alter egoku.

tempat bahagiaku beda dengan diskotikmu.